Berita > Berita
Sikap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru
Muhammadiyah Pekanbaru Dukung Seruan PP Muhammadiyah untuk Tahan Diri dan Jaga Kota Pekanbaru tetap kondusif dan Aman

Rapat Rutin Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru
PEKANBARU, Muhammadiyahpekanbaru.com - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru menyampaikan rasa duka cita dan empati yang mendalam atas wafatnya almarhum Affan Kurniawan, yang telah menggugah perhatian publik dan menjadi pemicu aksi unjuk rasa dari para pengemudi ojek online (ojol) di Pekanbaru dan sekitarnya.
Ketua PDM Kota Pekanbaru, H. Jabarullah, S. Sos, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa Muhammadiyah turut merasakan kesedihan yang mendalam dan berharap kepada pemerintah khususnya penegakan hukum agar keadilan harus ditegakkan secara transparan dan bermartabat.
“Sebagai bagian dari umat dan bangsa, kami turut berduka dan berempati atas wafatnya almarhum Affan beberapa hari yang lalu. Kami mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan kepada para pengemudi ojol yang menyuarakan keadilan, kami imbau untuk tetap menjaga ketertiban dan kedamaian dalam menyampaikan aspirasi,” ujar Jabarullah.
Lebih lanjut, PDM Kota Pekanbaru menyerukan agar seluruh lapisan masyarakat, khususnya para peserta aksi dan warga Kota Pekanbaru, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu atau informasi hoaks yang tersebar melalui media sosial atau sumber-sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita harus menahan diri dan bersikap bijak. Jangan sampai ada tindakan-tindakan yang merugikan masyarakat kota Pekanbaru secara luas. Klarifikasi informasi adalah kunci, dan bertanyalah kepada pihak yang berwenang atau tokoh-tokoh yang dapat dipercaya dalam memberikan penjelasan yang jernih dan objektif,” tambahnya.
Dalam rilis ini, PDM Pekanbaru juga menegaskan dukungan terhadap pernyataan resmi Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan dalam menyikapi persoalan bangsa. Dialog dan pendekatan persuasif harus menjadi cara utama dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.
Kepada aparat penegak hukum, PDM mengajak untuk mengedepankan pendekatan humanis dan tidak represif, sebagai bentuk perlindungan terhadap hak-hak warga negara. Kepada para pemimpin dan elite politik, Jabarullah mengingatkan agar tetap rendah hati, peka terhadap aspirasi masyarakat, dan menjauhi tindakan serta pernyataan yang bisa memperkeruh suasana.
“Kita semua, tanpa terkecuali, memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keamanan, kedamaian, keadilan, dan persatuan bangsa. Mari kita rawat kota bertuah yang madani ini sebagai kota yang damai, harmonis, dan berkeadaban,” pungkasnya.